Selamat Datang

Welcome to my blog

Mohon Do'a ya!

Yen wani ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani

MAYAT DI KALI PENCONGAN TAHUN 2006

Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Thursday, June 21, 2012

PEKALONGAN - Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, akhirnya mayat Imam Tumidi (17), salah satu korban arus Sungai Pencongan, Selasa (10/1) lalu pukul 16.00, ditemukan.
Mayat warga Desa Karangdadap, Tirto, Kabupaten Pekalongan itu ditemukan tidak jauh dari tempat dia terseret arus, lebih kurang 300 meter. Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke rumahnya dan langsung dimakamkan.
Kapolresta Pekalongan AKBP Drs Agus Dwi Saputro melalui Kasatreskrim AKP Umar Sanusi mengatakan, kali pertama yang melihat mayat korban adalah warga setempat. Saat itu, warga dan anggota Polresta serta pasukan Brimob mencari korban.
Ketika pencarian dilakukan, tiba-tiba terlihat sebuah benda berwarna hitam, mirip kepala manusia mengambang di perairan Sungai Pencongan.
Salah satu warga yang melihat berteriak keras sambil menunjuk ke arah benda tersebut. Ketika didekati, ternyata benda itu adalah kepala korban yang sedang dicari.
"Kulit wajahnya hampir tidak dapat dikenali sehingga saat itu juga langsung dikubur," tandas dia.
Dengan penemuan mayat Imam itu, lanjut Umar, dua korban keganasan arus Sungai Pencongan bisa dievakuasi. Kali pertama yang ditemukan adalah Indana (16), sekitar 500 meter dari tempat dirinya terseret arus, Selasa (10/1) pagi. Kali pertama yang melihat jenazah anak keempat pasangan Sarif dan Daslihah itu seorang anak kecil yang akan buang hajat di sungai tersebut.
Seperti diberitakan (Suara Merdeka, Rabu, 11/1), Indana (16) dan Imam Tumidi (17), dua remaja asal Desa Karangdadap, Tirto, Kabupaten Perkalongan, sekitar pukul 17.30 terseret arus sungai. Minggu (8/1) lalu. Saksi yang melihat peristiwa itu, Sulfalina mengungkapkan, saat itu dia dan kedua korban berada di sungai itu untuk belajar berenang. Selanjutnya, secara bergantian dia dan rekannya berenang dengan diawasi korban.
Ketika giliran Indana masuk ke dalam sungai, tiba-tiba arus membesar. Karena tidak bisa berenang, akhirnya korban terseret. Adapun Imam yang melihat teman wanitanya terbawa arus bermaksud menolongnya, namun karena terlalu deras, akhirnya dia ikut terseret.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...