Selamat Datang

Welcome to my blog

Mohon Do'a ya!

Yen wani ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani

KEBODOHAN ORANG INDONESIA

Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Wednesday, March 28, 2012

Bagi Singapura, lebih me­mung­kinkan ’mencaplok’ wilayah udara NKRI ke­tim­bang wilayah daratan dan lautan. Itu pen­da­pat bekas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menanggapi proyek Singapura dalam mereklamasi daratan sekitar 12 mil laut menjorok ke wilayah Indonesia.

“Reklamasi dipastikan akan menambah luas daratan Singapura, tetapi belum tentu akan me­nam­bah luas laut Singapura karena batas laut dengan Batam dan Nipah sudah ditan­da­tangani pada tahun 1973,” kata Hen­dro yang dikontak Rakyat Merdeka, ke­marin.

Menurut Hendro, reklamasi pantai Si­ngapura tidak akan mengubah batas apa-apa. Kecuali kalau mereka meng­ge­ser kedalaman dan arus. “Saya nggak percaya Singapura meng­­incar wilayah atau pulau kita. Nggak ada info ke arah sana. Ngincar pa­­sir­nya mungkin iya, tapi wilayah tidak mungkin.”

Dia menambahkan, yang penting, jangan ada lagi yang jual tanah air ke Singapura. “Masa hari gini masih ada pe­­dagang kita yang jual pasir ke Si­ngapura per meter kubik seharga 3,5 do­lar Singapura, sementara Malaysia men­jual sebuah chips kecil ke Singa­pura seharga ratusan dollar.”

Karena itu, Hendro tak cemas wi­layah NKRI akan dicaplok Singapura se­iring dengan pembangunan proyek reklamasi. Kata dia, satu-satunya pelanggaran Singapura terhadap Indonesia adalah pelanggaran udara. Celakanya, karena tak punya alat canggih kita tak bisa mencatat apa saja pelanggaran itu.

Celakanya lagi, sambung Hendro, ka­laupun kita meminta Singapura me­matikan radar pengintai udaranya ma­ka yang celaka Indonesia sendiri. Ka­rena, saat ini yang mandu perjalanan uda­ra adalah Singapura. “Tanpa pan­duan dari Singapura, bisa saja banyak ter­jadi tabrakan pesawat di udara,”.

Lebih jauh, Hendro mengungkapkan, Singapura itu tak punya apa-apa, se­men­tara yang punya macam-macam itu Indonesia. “Singapura hidup dari ke­bodohan kita.”

Dia mencontohkan tiga kebodohan war­ga Indonesia yang dimanfaatkan Singapura. Pertama, orang Indonesia lebih suka nyimpan uang di Singapura ketimbang di negaranya sendiri. Ke­dua, yang paling banyak beli rumah di tem­pat reklamasi Singapura adalah orang Indonesia, kemudian Malaysia. Ke­tiga, orang Indonesia paling banyak ber­judi di Singapura.

“Kalau tidak terlalu jahat, kita nggak usah cari gara-gara dengan negeri te­tangga. Kecuali jika aksinya sudah seperti kasus Sipadan dan Ligitan,” sarannya. Jangan gara-gara pasir, lanjutnya, ke­mu­dian para elit bangsa marah-marah ke Singapura. Tapi, bagaimana seluruh po­tensi bangsa bersinergi untuk me­ning­katkan harkat dan martabat bang­sa.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...