Sebuah dikucilkan muda bergabung dengan pasukan putri master tai-chi untuk mengalahkan penyusup jahat yang berusaha untuk membangun kereta api melalui sebuah desa terpencil, dalam proses membuktikan bahwa ia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang guru sejati dirinya. Yang Luchan lahir dengan tonjolan berdaging di dahinya. Akibatnya, ia dicap idiot desa dan dikucilkan oleh tetangga kejam. Didorong oleh ibunya untuk melatih dalam seni bela diri, Yang membuat perjalanan melelahkan demi Chen desa, dusun damai dihuni secara eksklusif oleh tai-chi praktisi. Namun penduduk setempat waspada berbagi rahasia mereka dengan pihak luar, dan ketika Yang tiba, mereka menantang dia untuk serangkaian duel. Pemukulan terburuk datang di tangan Yuniang cantik, yang pummels Yang tanpa ampun sampai orang tua eksentrik datang membantunya. Sedikit tidak Yang menyadari bahwa orang tua sebenarnya adalah Guru Agung Chen, seorang legenda tai-chi yang juga kebetulan menjadi ayah Yuniang itu.Menyadari prajurit terkubur jauh di dalam paria dikalahkan, Master Chen terus jati dirinya dirahasiakan, sementara diam-diam memberikan Yang alat untuk menyadari potensi yang sebenarnya. Kemudian, ketika Fang jahat Zijing tiba di kota pada bertenaga uap raksasa dan mengumumkan niatnya untuk membangun sebuah kereta api tak diharapkan melalui Chen desa, Yang tim dengan Yuniang menghancurkan mesin, menggagalkan rencananya Fang, dan membuka tai-chi prajurit dalam. ~ Jason Buchanan, Rovi
Mohon Do'a ya!
Yen wani ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani
Home » Archives for 2012
SINOPSIS FILM TAI CHI 0
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Sunday, December 16, 2012
Sebuah dikucilkan muda bergabung dengan pasukan putri master tai-chi untuk mengalahkan penyusup jahat yang berusaha untuk membangun kereta api melalui sebuah desa terpencil, dalam proses membuktikan bahwa ia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang guru sejati dirinya. Yang Luchan lahir dengan tonjolan berdaging di dahinya. Akibatnya, ia dicap idiot desa dan dikucilkan oleh tetangga kejam. Didorong oleh ibunya untuk melatih dalam seni bela diri, Yang membuat perjalanan melelahkan demi Chen desa, dusun damai dihuni secara eksklusif oleh tai-chi praktisi. Namun penduduk setempat waspada berbagi rahasia mereka dengan pihak luar, dan ketika Yang tiba, mereka menantang dia untuk serangkaian duel. Pemukulan terburuk datang di tangan Yuniang cantik, yang pummels Yang tanpa ampun sampai orang tua eksentrik datang membantunya. Sedikit tidak Yang menyadari bahwa orang tua sebenarnya adalah Guru Agung Chen, seorang legenda tai-chi yang juga kebetulan menjadi ayah Yuniang itu.Menyadari prajurit terkubur jauh di dalam paria dikalahkan, Master Chen terus jati dirinya dirahasiakan, sementara diam-diam memberikan Yang alat untuk menyadari potensi yang sebenarnya. Kemudian, ketika Fang jahat Zijing tiba di kota pada bertenaga uap raksasa dan mengumumkan niatnya untuk membangun sebuah kereta api tak diharapkan melalui Chen desa, Yang tim dengan Yuniang menghancurkan mesin, menggagalkan rencananya Fang, dan membuka tai-chi prajurit dalam. ~ Jason Buchanan, Rovi
SINOPSIS FILM AFTER EARTH
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni)
After Earth
Film terakhir M.Night Shyamalan yang rilis 2 tahun lalu "The Last Airbender" memang mendapat kritikan luar biasa baik dari kritikus maupun penonton umum, khususnya oleh para penggemar serial animasiAvatar: The Last Airbender (Legend of Aang) yang sangat kecewa dengan versi adaptasi karyaShyamalan tersebut.
Walaupun beberapa film terakhirnya terbilang mengecewakan (Lady in the Water, The Happening) namun tidak bisa dipungkiri jikaShyamalan juga pernah menghasilkan film-film bagus dengan twist yang mengejutkan di awal-awal karirnya seperti dalam The Sixth Sense dan Unbreakable.
Mencoba bangkit dari ketepurukan pasca "The Last Airbender", Shyamalan saat ini sedang membuat film fiksi ilmiah berjudul "After Earth".
Film ini sangat diantisipasi kehadirannya karena menampilkan Will Smith yang kembali berakting bersama anak kandungnya sendiri Jaden Smithsetelah sebelumnya pernah berkolaborasi 6 tahun lalu dalam film "The Pursuit of Happyness" yang banyak mendapatkan pujian.
Di film ini, Will dan Jaden akan kembali memerankan ayah dan anak seperti dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya saja kali ini settingnya ribuan tahun di masa depan.
After Earth baru saja merilis synopsis resmi terbarunya. Sinopsisnya bisa disimak berikut ini :
Dalam "After Earth", seribu tahun setelah bencana besar, manusia yang masih bertahan melarikan diri dari bumi. "Nova Prime" telah menjadi rumah baru bagi umat manusia. Cyper Raige (Will Smith),seorang Jandral legendaris yang baru pulang menyelesaikan tugasnya, kembali ke keluarganya untuk menemui anaknya yang kini telah berumur 13 tahun bernama Kitai (Diperankan oleh anak kandung Will, Jaden Smith).
Suatu hari sebuah badai asteroid tiba-tiba merusak Cypher dan pesawat yang ditinggali Kitai. Tempat tinggal mereka kini dalam bahaya seperti Bumi. Saat Ayahnya yang kini kini sedang sekarat di kokpit, Kitai harus berjuang melintasi daerah sulit untuk menuju tempat penyelamatan. Satu-satunya hal yang diinginkan oleh Kitaisekarang hanyalah menjadi pejuang yang berani seperti sang Ayah. Hari ini, Ia mendapatkan kesempatan tersebut.
Apakah filmnya juga akan menawarkan twist (kejutan) seperti film-film Shyamalan sebelumnya?
After Earth akan tayang di bioskop pada Summer tahun depan tanggal 7 Juni 2013.
Poster terbarunya Kami tampilkan berikut ini :
Sumber : QuietEarth
Penjelasan Sinopsis Film After Earth
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni)
After Earth
Film terakhir M.Night Shyamalan yang rilis 2 tahun lalu "The Last Airbender" memang mendapat kritikan luar biasa baik dari kritikus maupun penonton umum, khususnya oleh para penggemar serial animasiAvatar: The Last Airbender (Legend of Aang) yang sangat kecewa dengan versi adaptasi karyaShyamalan tersebut.
Walaupun beberapa film terakhirnya terbilang mengecewakan (Lady in the Water, The Happening) namun tidak bisa dipungkiri jikaShyamalan juga pernah menghasilkan film-film bagus dengan twist yang mengejutkan di awal-awal karirnya seperti dalam The Sixth Sense dan Unbreakable.
Mencoba bangkit dari ketepurukan pasca "The Last Airbender", Shyamalan saat ini sedang membuat film fiksi ilmiah berjudul "After Earth".
Film ini sangat diantisipasi kehadirannya karena menampilkan Will Smith yang kembali berakting bersama anak kandungnya sendiri Jaden Smithsetelah sebelumnya pernah berkolaborasi 6 tahun lalu dalam film "The Pursuit of Happyness" yang banyak mendapatkan pujian.
Di film ini, Will dan Jaden akan kembali memerankan ayah dan anak seperti dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya saja kali ini settingnya ribuan tahun di masa depan.
After Earth baru saja merilis synopsis resmi terbarunya. Sinopsisnya bisa disimak berikut ini :
Dalam "After Earth", seribu tahun setelah bencana besar, manusia yang masih bertahan melarikan diri dari bumi. "Nova Prime" telah menjadi rumah baru bagi umat manusia. Cyper Raige (Will Smith),seorang Jandral legendaris yang baru pulang menyelesaikan tugasnya, kembali ke keluarganya untuk menemui anaknya yang kini telah berumur 13 tahun bernama Kitai (Diperankan oleh anak kandung Will, Jaden Smith).
Suatu hari sebuah badai asteroid tiba-tiba merusak Cypher dan pesawat yang ditinggali Kitai. Tempat tinggal mereka kini dalam bahaya seperti Bumi. Saat Ayahnya yang kini kini sedang sekarat di kokpit, Kitai harus berjuang melintasi daerah sulit untuk menuju tempat penyelamatan. Satu-satunya hal yang diinginkan oleh Kitaisekarang hanyalah menjadi pejuang yang berani seperti sang Ayah. Hari ini, Ia mendapatkan kesempatan tersebut.
Apakah filmnya juga akan menawarkan twist (kejutan) seperti film-film Shyamalan sebelumnya?
After Earth akan tayang di bioskop pada Summer tahun depan tanggal 7 Juni 2013.
Poster terbarunya Kami tampilkan berikut ini :
Sumber : QuietEarth
KEKUATAN MILITER INDONESIA 2012
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Sunday, October 7, 2012
Bravooo...Bravoooo...Bravoooo....
Tulisan ini didedikasikan bukan cuma buat TNI yang sedang berulang tahun yang ke 67 tahun ini (2012) tapi juga untuk semua masyarakat Indonesia di Republik yang kita cintai ini.
Ketika kita berbicara tentang Indonesia, kebanyakan orang langsung mikir soal Korupsi dan Pemerintahan yang kacau, bener? nah kali ini gw coba untuk sedikit menumbuhkan rasa bangga kepada lu-lu smua bahwa negara kita ini adalah satu dari 30negara dengan kekuatan Militer yang dahsyat didunia.Yup...Indonesia ada diperingkat 18 dari ratusan Negara di dunia.
Berikut screen Shoot daftar 30 negara terkuat didunia :
Berikut screen Shoot daftar 30 negara terkuat didunia :
Berikut data lengkap kekuatan Militer Indonesia yang gw paste dari Global Fire Power Military Strength
PERSONNEL
Total Population: 245,613,043 [2011]
Available Manpower: 129,075,188[2011]
Fit for Service: 107,538,660 [2011]
Of Military Age: 4,455,159 [2011]
Active Military: 438,410 [2011]
Active Reserve: 400,000 [2011]
LAND ARMY
Total Land Weapons: 1,577
Tanks: 335 [2011]
APCs / IFVs: 691 [2011]
Towed Artillery: 59 [2011]
SPGs: 0 [2011]
MLRSs: 42 [2011]
Mortars: 350 [2011]
AT Weapons: 100 [2011]
AA Weapons: 100 [2011]
Logistical Vehicles: 1,101
AIR POWER
Total Aircraft: 510 [2011]
Helicopters: 168 [2011]
Serviceable Airports: 684 [2011]
RESOURCES
Oil Production: 1,023,000 bbl/Day[2011]
Oil Consumption: 1,115,000 bbl/Day[2011]
Proven Reserves: 4,050,000,000 bbl/Day [2011]
LOGISTICAL
Labor Force: 116,500,000 [2011]
Roadway Coverage: 437,759 km
Railway Coverage: 5,042 km
FINANCIAL (USD)
Defense Budget: $4,740,000,000[2011]
Reserves of Foreign Exchange & Gold: $96,210,000,000 [2011]
Purchasing Power:$1,030,000,000,000 [2011]
GEOGRAPHIC
Waterways: 21,579 km
Coastline: 54,716 km
Square Land Area: 1,904,569 km
Shared Border: 2,830 km
NAVAL POWER
Total Navy Ships: 136
Merchant Marine Strength: 1,244[2011]
Major Ports & Terminals: 9
Aircraft Carriers: 0 [2011]
Destroyers: 0 [2011]
Submarines: 2 [2011]
Frigates: 6 [2011]
Patrol Craft: 31 [2011]
Mine Warfare Craft: 12 [2011]
Amphibious Assault Craft: 8 [2011]
Gimana? kerenkan datanya....
Jadi selama ini kita digembar-gemborkan sebagai negara yang lemah, bangsa yang bodoh dan bangsa yang penakut ternyata tanpa kita sadari, kita adalah negara yang termasuk dengan kekuatan yang mematikan didunia.
Nah bagaimana jika kita dibandingkan negara Upin-Ipin yang berada diperingkat 27?
Berikut hasil compare kekuatannya :
Dari data diatas jelas bahwa kekuatan Militer kita masih sangat kuat jika di bandingkan dengan Malaysia. Dari total Populasi, Rakyat Indonesia 20 kali lebih banyak dari rakyat Malaysia, dari jumlah ketersediaan personil,Indonesia masih jauh lebih banyak 10 kali dari Malaysia, Dan Paramiliter kita jauh lebih besar ketika suatu saat dibutuhkan. Namun di jumlah Alutsista persenjataan Darat kita hanya kalah 2 kali lipat dari jumlah sistem persenjataan darat Malaysia.
Dan untuk Anggaran pertahanan, kita mengeluarkan sekitar 1 Trilyun lebih besar ketimbang Malaysia, namun jumlah cadangan devisa kita sedikit lebih kecil 10 Trilyun dari cadangan devisa luar negeri yang dimiliki Malaysia.
Belanja sistem pertahanan kita pertahunnya adalah sekitar 1 Trilyun lebih sedangkan Malaysia hanya menyiapkan dana sekitar 400 Milyar untuk belanja sistem pertahanan negaranya. Namun untuk produksi minyak perharinya, baik Malaysia maupun Indonesia hampir sama-sama mengkonsumsi minyak yang hampir setara dengan produksinya perbarel perhari, tapi cadangan Minyak kita dua kali lipat lebih besar dari Malaysia.
Nah dari data-data diatas jelaslah kita tidak bisa dipandang sepele oleh negara manapun didunia ini. Kita merupakan negara kuat dan bahkan masih sangat berpeluang untuk jauh lebih besar dan kuat lagi terutama apabila kebijakan Pemerintah menggunakan Alutsista produksi dalam negeri seperti tank Anoa yang dibuat oleh Pindad, Pesawat Tempur yang dirancang sendiri oleh PT. DI, serta Kapal Cepat Rudal canggih KRI Klewang yang dibangun oleh North Sea Boats di Jawa Timur.
Suatu saat kelak Konsep Prajurit masa depan seperti pada tulisan : http://www.meletekdewek.com/2012/02/konsep-prajurit-masa-depan.html akan terwujud, sehingga masa dimana kita pernah menjadi negara terkuat didunia pada masa Soekarno dulu bisa terulang kembali dengan tangan kita sendiri. Kita dilemahkan secara mental oleh kita sendiri, sehingga kita merasa minder menjadi warga negara Indonesia, sesungguhnya pelemahan mental seperti inilah yang sekarang menjadi senjata canggih dan bahkan jauh lebih canggih dari teknologi Nuklir sekalipun.
CARA MENGECEK GAMBAR UPLOAD ASLI SENDIRI ATAU TIDAK
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Saturday, October 6, 2012
Gw pernah mengalami beberapa hal seperti ini :
Ada sebuah kuis tebak gambar batu permata yang hadiahnya lumayan menggiurkan, tapi gwe belum pernah ngeliat batu itu
Gw belanja online sesuatu barang dan gw gak yakin itu poto yang dipajang beneran punya dia atau hasil comot dari website lain seperti dikasus yang ini : http://www.meletekdewek.com/2012/10/dialog-dengan-tikus-internet.html
Gw dikasih poto cewek cantik di fb, tapi gak yakin karena terlaluhot dan seksi
Nahhhh...pernah juga mengalami hal-hal seperti itu? ini solusinya....
Google adalah alat pencarian yang terampuh didunia, sehingga ada kawan IT yang bilang "Hanya Tuhan dan Googlelah yang tahu".
Sebenernya Google Gambar telah sejak lama dilengkapi dengan fitur pencarian sumber gambar, namun banyak orang belum ngeh dengan fitur ini, terutama dikalangan awam di Indonesia. So...mari kita simak cara penggunaannya yang sangat simple berikut ini :
Pertama-tama bukalah Google Gambar (https://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi) lalu disudut kanan kotak pencarian ada gambar kamera, klik aja....berikut screen shootnya :
Lalu klik "Unggah Gambar" dan masukan gambar yang ingin Anda cari sumber websitenya, ini gambarnya :
Nah tunggu sejenak sampai google selesai melakukan pencarian berdasarkan gambar yang memiliki kesamaan pixel dan ukuran berdasarkan tanggal uploadnya dan Tadaaaaaaa.....ini hasilnya :
Mudahkan???? jadi kalo ada gambar porno artis Indonesia lagi, Polisi gak perlu pake waktu lama dan mahal untuk mencari tahu sumber pengunggahnya seperti selama ini....hehhehe
LATAR BELAKANG PERTEMPURAN 10 NOVEMBER
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni) on Tuesday, September 25, 2012
Latar Belakang Pertempuran 10 November di Surabaya
Adelya Shafira Erlyanti 9J-01
Brigade 49 dari Divisi 23 Tentara Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tiba di Surabaya tanggal 25 Oktober 1945. tugas pokok tentara inggris antara lain:
1.melucuti tentara Jepang serta mengatur kepulangan kembali ke negaranya
2.membebaskan para tawanan serta interniran Sekutu yang ditahan oleh Jepang di Asia Tenggara
3.menciptakan keamanan dan ketertiban
A.W.S. Mallaby terbunuh karena melanggar kesepakatan untuk menghentikan kontak senjata dalam salah satu insiden.Inggris menuntut pertanggung jawaban rakyat Surabaya,inggris mengeluarkan ultimatum yang isinya
“Supaya semua penduduk kota Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan kembali semua senjata dan peralatan Jepang kepada tentara Inggris….Barangsiapa yang memiliki senjata dan menolak untuk menyerahkannya kepada tentara Sekutu, akan ditembak di tempat
Rakyat Indonesia menolak ultimatum itu secara resmi melalui pernyataan gubernur Suryo. Karena penolakan ultimatum itu,maka meletuslah pertempuran pada tanggal 10 November 1945
Tokoh (pahlawan) : Bung Tomo
LATAR BELAKANG PERTEMPURAN 5 HARI DI SEMARANG
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni)
Dengan menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945,
dan disusul dengan diproklamarkan Republik Indonesia 17 Agustus 1945,
maka seharusnya tamatlah kekuasaan Jepang di Indonesia. Dan ditunjuknya
Mr Wongsonegero sebagai Penguasa Republik di Jawa Tengah dan pusat
pemerintahannya di Semarang, maka adalah kewajiban Pemerintah di Jawa
Tengah mengambilalih kekuasaan yang selama ini dipegang Jepang,
termasuk bidang pemerintahan, keamanan dan ketertibannya. Maka
terbentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR).
Di beberapa tempat di Jawa Tengah telah terjadi pula kegiatan perlucutan senjata Jepang tanpa kekerasan antara lain di Banyumas, tapi terjadi kekerasan justru di ibu kota Semarang. Kido Butai (pusat Ketentaraan Jepang di Jatingaleh) nampak tidak memberikan persetujuannya secara menyeluruh, meskipun dijamin oleh Gubernur Wongsonegoro, bahwa senjata tersebut tidak untuk melawan Jepang. Permintaan yang berulang-ulang cuma menghasilkan senjata yang tak seberapa, dan itu pun senjata-senjata yang sudah agak usang.
Kecurigaan BKR dan Pemuda Semarang semakin bertambah, setelah Sekutu mulai mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa. Pihak Indonesia khawatir Jepang akan menyerahkan senjata-senjatanya kepada Sekutu, dan berpendapat kesempatan memperoleh senjata harus dimanfaatkan sebelum Sekutu mendarat di Semarang. Karena sudah pasti pasukan Belanda yang bergabung dengan Sekutu akan ikut dalam pendaratan itu yang tujuannya menjajah Indonesia lagi.
Pertempuran 5 hari di Semarang ini dimulai menjelang minggu malam tanggal 15 Oktober 1945. Keadaan kota Semarang sangat mencekam apalagi di jalan-jalan dan kampung-kampung dimana ada pos BKR dan Pemuda tampak dalam keadaan siap. Pasukan Pemuda terdiri dari beberapa kelompok yaitu BKR, Polisi Istimewa, AMRI, AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) dan organisasi para pemuda lainnya.
Dapat pula kita tambahkan di sini, bahwa Markas Jepang dibantu oleh pasukan Jepang sebesar 675 orang, yang mereka dalam perjalanan dari Irian ke Jakarta, tapi karena persoalan logistik, pasukan ini singgah di Semarang. Pasukan ini merupakan pasukan tempur yang mempunyai pengalaman di medan perang Irian.
Keadaan kontras sekali, karena para pemuda pejuang kita harus menghadapi pasukan Jepang yang berpengalaman tempur dan lebih lengkap persenjataannya, sementara kelompok pasukan pemuda belum pernah bertempur, dan hampir-hampir tidak bersenjata. Juga sebagian besar belum pernah mendapat latihan, kecuali diantaranya dari pasukan Polisi Istimewa, anggota BKR, dari ex-PETA dan Heiho yang pernah mendapat pendidikan dan latihan militer, tapi tanpa pengalaman tempur.
Pertempuran lima hari di Semarang ini diawali dengan berontakan 400 tentara Jepang yang bertugas membangun pabrik senjata di Cepiring dekat Semarang. Pertempuran antara pemberontak Jepang melawan Pemuda ini berkobar sejak dari Cepiring (kl 30 Km sebelah barat Semarang) hingga Jatingaleh yang terletak di bagian atas kota. Di Jatingaleh ini pasukan Jepang yang dipukul mundur menggabungkan diri dengan pasukan Kidobutai yang memang berpangkalan di tempat tersebut.
Suasana kota Semarang menjadi panas. Terdengar bahwa pasukan Kidobutai Jatingaleh akan segera mengadakan serangan balasan terhadap para Pemuda Indonesia. Situasi hangat bertambah panas dengan meluasnya desas-desus yang menggelisahkan masyarakat, bahwa cadangan air minum di Candi (Siranda) telah diracuni. Pihak Jepang yang disangka telah melakukan peracunan lebih memperuncing keadaan dengan melucuti 8 orang polisi Indonesia yang menjaga tempat tersebut untuk menghindarkan peracunan cadangan air minum itu.
Dr Karyadi, Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purasara) ketika mendengar berita ini langsung meluncur ke Siranda untuk mengecek kebenarannya. Tetapi beliau tidak pernah sampai tujuan, jenazahnya diketemukan di jalan Pandanaran Semarang, karena dibunuh oleh tentara Jepang (namamya diabadikan menjadi RS di Semarang). Keesokan harinya 15 Oktober 1945 jam 03.00 pasukan Kidobutai benar-benar melancarkan serangannya ke tengah-tengah kota Semarang.
Markas BKR kota Semarang menempati komplek bekas sekolah MULO di Mugas (belakang bekas Pom Bensin Pandanaran). di belakangnya terdapat sebuah bukit rendah dari sinilah di waktu fajar Kidobutai melancarkan serangan mendadak terhadap Markas BKR. Secara tiba-tiba mereka melancarkan serangan dari dua jurusan dengan tembakan tekidanto (pelempar granat) dan senapan mesin yang gencar. Diperkirakan pasukan Jepang yang menyerang berjumlah 400 orang. Setelah memberikan perlawanan selama setengah jam, pimpinan BKR akhirnya menyadari markasnya tak mungkin dapat dipertahankan lagi dan untuk menghindari kepungan tentara Jepang, pasukan BKR mengundurkan diri meninggalkan markasnya.
Kemudian pasukan Jepang bergerak membebaskan markas Kempeitai yang sedang dikepung para Pemuda. Setelah mematahkan para Pemuda pasukan Jepang menuju ke markas Polisi Istimewa di Kalisari dan berhasil menduduki markas tersebut. Di sini terjadi pembunuhan kejam yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap anggota Polisi Istimewa yang tidak berhasil meloloskan diri dari pengepungan.
Juga di depan markas Kempeitai terjadi pertempuran sengit antara pasukan Jepang melawan para Pemuda yang bertahan di bekas Gedung NIS (Lawang Sewu) dan di Gubernuran (Wisma Perdamaian). Pasukan gabungan yang terdiri dari BKR, Polisi Istimewa dan AMKA melawan secara gigih, sehingga banyak jatuh korban di kedua belah pihak.
Meskipun dalam pertempuran tahap pertama pihak Jepang bagian timur dapat berhasil menduduki beberapa tempat penting, mereka tidak dapat bertahan karena selalu mendapat serangan dari BKR dan Pemuda. Terpaksa mereka meninggalkan tempat-tempat tersebut, yang kemudian dikuasai kembali oleh para Pemuda. Demikianlah pasukan silih berganti antara Jepang dan pemuda menempati posisi strategis.
Selain menangkap Mr Wongsonegoro, Jepang juga menangkap pimpinan Rumah Sakit Purusara yaitu Dr Sukaryo, Komandan Kompi BKR ialah ex-Sudanco Mirza Sidharta dan banyak pimpinan-pimpinan lainnya. Untuk menuntut balas, bantuan dari luar kota terus berdatangan yang menggabungkan diri dengan para Pemuda yang ada dalam kota.
Pasukan BKR dan para pemudanya dari Pati bergabung dengan pasukan Mirza Sidharta dan mengadakan serangan balasan terhadap Jepang yang telah menguasai tempat-tempat penting dalam kota, sehingga berlangsung dengan sengitnya. Taktik gerilya-kota dapat dilaksanakan dengan menghindari pertempuran terbuka, dengan tiba-tiba menyerang dan segera menghilang. Sekalipun belum ada komando terpusat, namun datangnnya serangan terhadap Jepang selalu bergantian dan bergelombang. Keberanian mereka benar-benar patut dibanggakan, sehingga menyulitkan Jepang menguasai kota.
Markas Jepang di Jatingaleh pun tak luput dari serangan BKR dan para pemudanya yang menimbulkan korban yang tidak sedikit kepada pihak Jepang. Gerak maju Jepang selanjutnya tidak berjalan lancar, karena tertahan di depan kantor PLN, bahkan sempat dipukul mundur.
Akibat serangan Jepang yang membabi buta, petugas PMI tidak dapat bergerak leluasa, yang menyebabkan korban pertempuran sangat menyedihkan. Mereka yang menderita luka-luka tidak dapat perawatan yang semestinya dan mayat-mayat bergelimpangan di beberapa tempat sampai membusuk, karena tidak segera dikubur.
Petugas lain yang sangat besar jasanya yang bermarkas di Hotel du Pavillion (Dibya Puri) ialah dapur umum dimana para pemuda memperoleh makanannya, tetapi setelah pertempuran meluas, selanjutnya para pemuda mendapat bantuan dari rakyat dengan bergotong royong menyediakan makannya, walaupun mereka sendiri saat itu juga kekurangan. Tapi solidaritas rakyat dalam hal ini patut dibanggakan dan jangan dilupakan.
Diperkirakan 2.000 pasukan Jepang terlibat dalam pertempuran besar-besaran melawan pemuda-pemuda kita. Senjata-senjata modern dan lengkap dilawan semangat joang yang menyala-nyala dari rakyat Semarang. Di tempat yang paling seru pertempuran terjadi di simpang lima (Tugu Muda). Puluhan Pemuda yang terkepung oleh Jepang dibantai dengan kejamnya oleh pasukan Kidobutai itu. Pemuda dan pasukan rakyat dari luar kota sekitar Semarang menunjukkan kesetia-kawanannya. Bala-bantuan mengalir terus ke kota Semarang. Mereka yang baru datang, langsung terjun terus ke kancah pertempuran.
Setelah BKR berhasil mengadakan konsolidasi dan mendapat bantuan dari daerah lain di Jawa Tengah, situasi menjadi berbalik pada saat Jepang berada dalam keadaan kritis. Untuk mengatasi situasi itu serangan makin diperhebat. Banyaknya korban di kalangan penduduk telah meninggikan para pemuda untuk menuntut balas. Diperkirakan 2000 pasukan rakyat kita gugur dalam pertempuran besar-besaran ini, sedangkan dari pihak Jepang tak kurang dari 500 orang kedapatan tewas.
Jepang kembali mendekati MR Wongsonegoro yang didesak untuk segera meghentikan pertempuran. Dari hasil peninjauan dapat diketahui banyak rakyat yang tidak berdosa tewas dalam pertempuran kedua belah pihak. Oleh karena desakan Jepang untuk menghentikan pertempuran, diterima oleh Mr Wongsonegoro. Pertimbangan lain adalah untuk menyusun kembali kekuatan dalam menghadapi musuh yang sebenarnya, ialah tentara Sekutu yang diboncengi tentara Belanda yang segera akan mendarat di Semarang.
Dalam perundingan dengan Jepang, Jepang menghendaki agar senjata-senjata yang dirampas oleh orang Indonesia dikembalikan lagi kepada Jepang. Tapi Mr Wongsonegoro menolak tuntutan itu, karena selain tak menjamin penyerahan senjata itu, pun tak diketahui siapa-siapa yang memegang senjata itu. lagi pula apa si pemegang senjata akan menyerahkan senjata itu kembali kepada Jepang? Akhirnya Jepang menerima pendirian Mr Wongsonegoro itu soal penyerahan senjata, dan demikian tercapailah persetujuan gencatan senjata dengan pihak Jepang.
Pada umumnya para pemuda kecewa atas gencetan senjata itu, karena banyak kawan-kawan yang telah gugur dan mereka menghendaki menuntut balas. Setelah Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 19 Oktober 1945, maka berakhir pulalah pertempuran dengan pihak Jepang yang selama 5 hari itu.
Kesimpulan pertempuran lima hari di Semarang itu mempunyai nilai tersendiri, khususnya bagi rakyat Jawa Tengah. Peristiwa itu menunjukkan kebulatan tekad rakyat untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Tindakan kekerasan harus diambil, karena cara berunding dan diplomasi diabaikan oleh Jepang
Di beberapa tempat di Jawa Tengah telah terjadi pula kegiatan perlucutan senjata Jepang tanpa kekerasan antara lain di Banyumas, tapi terjadi kekerasan justru di ibu kota Semarang. Kido Butai (pusat Ketentaraan Jepang di Jatingaleh) nampak tidak memberikan persetujuannya secara menyeluruh, meskipun dijamin oleh Gubernur Wongsonegoro, bahwa senjata tersebut tidak untuk melawan Jepang. Permintaan yang berulang-ulang cuma menghasilkan senjata yang tak seberapa, dan itu pun senjata-senjata yang sudah agak usang.
Kecurigaan BKR dan Pemuda Semarang semakin bertambah, setelah Sekutu mulai mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa. Pihak Indonesia khawatir Jepang akan menyerahkan senjata-senjatanya kepada Sekutu, dan berpendapat kesempatan memperoleh senjata harus dimanfaatkan sebelum Sekutu mendarat di Semarang. Karena sudah pasti pasukan Belanda yang bergabung dengan Sekutu akan ikut dalam pendaratan itu yang tujuannya menjajah Indonesia lagi.
Pertempuran 5 hari di Semarang ini dimulai menjelang minggu malam tanggal 15 Oktober 1945. Keadaan kota Semarang sangat mencekam apalagi di jalan-jalan dan kampung-kampung dimana ada pos BKR dan Pemuda tampak dalam keadaan siap. Pasukan Pemuda terdiri dari beberapa kelompok yaitu BKR, Polisi Istimewa, AMRI, AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) dan organisasi para pemuda lainnya.
Dapat pula kita tambahkan di sini, bahwa Markas Jepang dibantu oleh pasukan Jepang sebesar 675 orang, yang mereka dalam perjalanan dari Irian ke Jakarta, tapi karena persoalan logistik, pasukan ini singgah di Semarang. Pasukan ini merupakan pasukan tempur yang mempunyai pengalaman di medan perang Irian.
Keadaan kontras sekali, karena para pemuda pejuang kita harus menghadapi pasukan Jepang yang berpengalaman tempur dan lebih lengkap persenjataannya, sementara kelompok pasukan pemuda belum pernah bertempur, dan hampir-hampir tidak bersenjata. Juga sebagian besar belum pernah mendapat latihan, kecuali diantaranya dari pasukan Polisi Istimewa, anggota BKR, dari ex-PETA dan Heiho yang pernah mendapat pendidikan dan latihan militer, tapi tanpa pengalaman tempur.
Pertempuran lima hari di Semarang ini diawali dengan berontakan 400 tentara Jepang yang bertugas membangun pabrik senjata di Cepiring dekat Semarang. Pertempuran antara pemberontak Jepang melawan Pemuda ini berkobar sejak dari Cepiring (kl 30 Km sebelah barat Semarang) hingga Jatingaleh yang terletak di bagian atas kota. Di Jatingaleh ini pasukan Jepang yang dipukul mundur menggabungkan diri dengan pasukan Kidobutai yang memang berpangkalan di tempat tersebut.
Suasana kota Semarang menjadi panas. Terdengar bahwa pasukan Kidobutai Jatingaleh akan segera mengadakan serangan balasan terhadap para Pemuda Indonesia. Situasi hangat bertambah panas dengan meluasnya desas-desus yang menggelisahkan masyarakat, bahwa cadangan air minum di Candi (Siranda) telah diracuni. Pihak Jepang yang disangka telah melakukan peracunan lebih memperuncing keadaan dengan melucuti 8 orang polisi Indonesia yang menjaga tempat tersebut untuk menghindarkan peracunan cadangan air minum itu.
Dr Karyadi, Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purasara) ketika mendengar berita ini langsung meluncur ke Siranda untuk mengecek kebenarannya. Tetapi beliau tidak pernah sampai tujuan, jenazahnya diketemukan di jalan Pandanaran Semarang, karena dibunuh oleh tentara Jepang (namamya diabadikan menjadi RS di Semarang). Keesokan harinya 15 Oktober 1945 jam 03.00 pasukan Kidobutai benar-benar melancarkan serangannya ke tengah-tengah kota Semarang.
Markas BKR kota Semarang menempati komplek bekas sekolah MULO di Mugas (belakang bekas Pom Bensin Pandanaran). di belakangnya terdapat sebuah bukit rendah dari sinilah di waktu fajar Kidobutai melancarkan serangan mendadak terhadap Markas BKR. Secara tiba-tiba mereka melancarkan serangan dari dua jurusan dengan tembakan tekidanto (pelempar granat) dan senapan mesin yang gencar. Diperkirakan pasukan Jepang yang menyerang berjumlah 400 orang. Setelah memberikan perlawanan selama setengah jam, pimpinan BKR akhirnya menyadari markasnya tak mungkin dapat dipertahankan lagi dan untuk menghindari kepungan tentara Jepang, pasukan BKR mengundurkan diri meninggalkan markasnya.
Kemudian pasukan Jepang bergerak membebaskan markas Kempeitai yang sedang dikepung para Pemuda. Setelah mematahkan para Pemuda pasukan Jepang menuju ke markas Polisi Istimewa di Kalisari dan berhasil menduduki markas tersebut. Di sini terjadi pembunuhan kejam yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap anggota Polisi Istimewa yang tidak berhasil meloloskan diri dari pengepungan.
Juga di depan markas Kempeitai terjadi pertempuran sengit antara pasukan Jepang melawan para Pemuda yang bertahan di bekas Gedung NIS (Lawang Sewu) dan di Gubernuran (Wisma Perdamaian). Pasukan gabungan yang terdiri dari BKR, Polisi Istimewa dan AMKA melawan secara gigih, sehingga banyak jatuh korban di kedua belah pihak.
Meskipun dalam pertempuran tahap pertama pihak Jepang bagian timur dapat berhasil menduduki beberapa tempat penting, mereka tidak dapat bertahan karena selalu mendapat serangan dari BKR dan Pemuda. Terpaksa mereka meninggalkan tempat-tempat tersebut, yang kemudian dikuasai kembali oleh para Pemuda. Demikianlah pasukan silih berganti antara Jepang dan pemuda menempati posisi strategis.
Selain menangkap Mr Wongsonegoro, Jepang juga menangkap pimpinan Rumah Sakit Purusara yaitu Dr Sukaryo, Komandan Kompi BKR ialah ex-Sudanco Mirza Sidharta dan banyak pimpinan-pimpinan lainnya. Untuk menuntut balas, bantuan dari luar kota terus berdatangan yang menggabungkan diri dengan para Pemuda yang ada dalam kota.
Pasukan BKR dan para pemudanya dari Pati bergabung dengan pasukan Mirza Sidharta dan mengadakan serangan balasan terhadap Jepang yang telah menguasai tempat-tempat penting dalam kota, sehingga berlangsung dengan sengitnya. Taktik gerilya-kota dapat dilaksanakan dengan menghindari pertempuran terbuka, dengan tiba-tiba menyerang dan segera menghilang. Sekalipun belum ada komando terpusat, namun datangnnya serangan terhadap Jepang selalu bergantian dan bergelombang. Keberanian mereka benar-benar patut dibanggakan, sehingga menyulitkan Jepang menguasai kota.
Markas Jepang di Jatingaleh pun tak luput dari serangan BKR dan para pemudanya yang menimbulkan korban yang tidak sedikit kepada pihak Jepang. Gerak maju Jepang selanjutnya tidak berjalan lancar, karena tertahan di depan kantor PLN, bahkan sempat dipukul mundur.
Akibat serangan Jepang yang membabi buta, petugas PMI tidak dapat bergerak leluasa, yang menyebabkan korban pertempuran sangat menyedihkan. Mereka yang menderita luka-luka tidak dapat perawatan yang semestinya dan mayat-mayat bergelimpangan di beberapa tempat sampai membusuk, karena tidak segera dikubur.
Petugas lain yang sangat besar jasanya yang bermarkas di Hotel du Pavillion (Dibya Puri) ialah dapur umum dimana para pemuda memperoleh makanannya, tetapi setelah pertempuran meluas, selanjutnya para pemuda mendapat bantuan dari rakyat dengan bergotong royong menyediakan makannya, walaupun mereka sendiri saat itu juga kekurangan. Tapi solidaritas rakyat dalam hal ini patut dibanggakan dan jangan dilupakan.
Diperkirakan 2.000 pasukan Jepang terlibat dalam pertempuran besar-besaran melawan pemuda-pemuda kita. Senjata-senjata modern dan lengkap dilawan semangat joang yang menyala-nyala dari rakyat Semarang. Di tempat yang paling seru pertempuran terjadi di simpang lima (Tugu Muda). Puluhan Pemuda yang terkepung oleh Jepang dibantai dengan kejamnya oleh pasukan Kidobutai itu. Pemuda dan pasukan rakyat dari luar kota sekitar Semarang menunjukkan kesetia-kawanannya. Bala-bantuan mengalir terus ke kota Semarang. Mereka yang baru datang, langsung terjun terus ke kancah pertempuran.
Setelah BKR berhasil mengadakan konsolidasi dan mendapat bantuan dari daerah lain di Jawa Tengah, situasi menjadi berbalik pada saat Jepang berada dalam keadaan kritis. Untuk mengatasi situasi itu serangan makin diperhebat. Banyaknya korban di kalangan penduduk telah meninggikan para pemuda untuk menuntut balas. Diperkirakan 2000 pasukan rakyat kita gugur dalam pertempuran besar-besaran ini, sedangkan dari pihak Jepang tak kurang dari 500 orang kedapatan tewas.
Jepang kembali mendekati MR Wongsonegoro yang didesak untuk segera meghentikan pertempuran. Dari hasil peninjauan dapat diketahui banyak rakyat yang tidak berdosa tewas dalam pertempuran kedua belah pihak. Oleh karena desakan Jepang untuk menghentikan pertempuran, diterima oleh Mr Wongsonegoro. Pertimbangan lain adalah untuk menyusun kembali kekuatan dalam menghadapi musuh yang sebenarnya, ialah tentara Sekutu yang diboncengi tentara Belanda yang segera akan mendarat di Semarang.
Dalam perundingan dengan Jepang, Jepang menghendaki agar senjata-senjata yang dirampas oleh orang Indonesia dikembalikan lagi kepada Jepang. Tapi Mr Wongsonegoro menolak tuntutan itu, karena selain tak menjamin penyerahan senjata itu, pun tak diketahui siapa-siapa yang memegang senjata itu. lagi pula apa si pemegang senjata akan menyerahkan senjata itu kembali kepada Jepang? Akhirnya Jepang menerima pendirian Mr Wongsonegoro itu soal penyerahan senjata, dan demikian tercapailah persetujuan gencatan senjata dengan pihak Jepang.
Pada umumnya para pemuda kecewa atas gencetan senjata itu, karena banyak kawan-kawan yang telah gugur dan mereka menghendaki menuntut balas. Setelah Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 19 Oktober 1945, maka berakhir pulalah pertempuran dengan pihak Jepang yang selama 5 hari itu.
Kesimpulan pertempuran lima hari di Semarang itu mempunyai nilai tersendiri, khususnya bagi rakyat Jawa Tengah. Peristiwa itu menunjukkan kebulatan tekad rakyat untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Tindakan kekerasan harus diambil, karena cara berunding dan diplomasi diabaikan oleh Jepang
LATAR BELAKANG PERTEMPURAN MEDAN AREA
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni)
Pada tanggal 9 november 1945, pasukan Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Sumatera Utara yang dikuti oleh pasukan NICA. Brigadir ini menyatakan kepada pemerintah RI akan melaksanakan tugas kemanusiaan, mengevakuasi tawanan dari beberapa kamp di luar Kota Medan. Dengah dalih menjaga keamanan, para bekas tawanan diaktifkan kembali dan dipersenjatai.
Latar belakang pertempuran Medan Area, antara lain:
1. Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang-wenang.
2. Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah putih.
3. Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada Sekutu.
4. Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area)” di sudut-sudut pinggiran Kota Medan.
LATAR BELAKANG PERTEMPURAN AMBARAWA
Posted by Yusuf lubistoro (Brojogeni)
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, menyebabkan vacuum of Power
(kekosongan kekuasaan) di Hindia Belanda (Indonesia). Kekosongan
kekuasaan tersebut tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta. Hal ini berarti, bangsa lain
tidak lagi mempunyai hak untuk melakukan penjajahan di atas bumi
Indonesia. Proklamasi berarti pengumuman yang dilakukan oleh suatu
bangsa yang menyatakan bahwa bangsa tersebut telah merdeka dan lepas
dari penjajahan[1].
Meskipun
demikian, terdapat pihak-pihak yang berusaha untuk mengembalikan
Indonesia sebagai jajahan Belanda. Hal ini dikarenakan pemerintah
Belanda merasa masih mempunyai historiesch recht (hak sejarah)
untuk meneruskan pemerintahan kolonialnya. Hal ini didasarkan dari
perjanjian yang dilakukan Inggris dengan Belanda yang disebut Civil Affairs Aggreement pada tanggal 24 Agustus 1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepada NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Oleh sebab itu, Belanda dengan organisasi pemerintahannya, NICA membonceng tentara sekutu kembali ke Indonesia[2].
Maksud
kedatangan Sekutu adalah pertama, menerima penyerahan kekuasaan dari
tangan Jepang. kedua, membebaskan para tawanan perang dan inteniran
Sekutu. Ketiga, melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian
dipulangkan. Keempat, menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk
kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil. Kelima, menghimpun
keterangan tentang dan menuntut penjahat perang[3]. Oleh sebab itu, RI menerima kedatangan Sekutu dengan sambutan yang baik.
Pendaratan
tentara Sekutu pada tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang, berbarengan
dengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata rakyat Indonesia terhadap
Jepang. Usaha melucuti tentara Jepang oleh para pejuang Indonesia ini
memang merupakan tindakan yang harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab,
usaha tersebut sudah diperhitungkan akan adanya suatu kemungkinan bahaya
yang ditimbulkan sehubungan dengan mendaratnya Sekutu di Indonesia.
Bagaimanapun, pasti Sekutu tidak akan rela melepaskan bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang merdeka begitu saja. Dengan demikian, tujuan
kedatangan Sekutu yang bermaksud untuk melucuti tentara Jepang telah
dilakukan oleh para pejuang Indonesia, sehingga menimbulkan kekecewaan
dari pihak Sekutu.
Selanjutnya, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa
dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para
tawanan tersebut justru dipersenjatai. Ketegangan dimulai ketika
tawanan-tawanan Belanda yang dibebaskan bertingkah congkak dan sombong,
serta mengabaikan kedaulatan pemerintah dengan terang-terangan berusaha
untuk menduduki kembali Indonesia. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat
Indonesia, sehingga muncul gerakan pemboikotan keperluan makanan dan
kebutuhan sehari-hari terhadap Sekutu yang semula dibantu oleh rakyat
Indonesia dalam usaha melucuti tentara Jepang[4].
Akhirnya pecah pertempuran melawan Sekutu di Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945, disusul tanggal 31 Oktober 1945 di Magelang.
Di Magelang tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan Letkol. M. Sarbini
membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala
penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan
Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana[5].
Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang
menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu
Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran
terhadap mereka dan meluas sampai ke Ambarawa.
Pertempuran
di Ambarawa, merupakan pertempuran yang cukup penting. Sebab
pertempuran Ambarawa merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa
mempertahankan kemerdekaan pada masa revolusi[6].
Sebab, bagi Indonesia revolusi Indonesia bertujuan untuk melengkapi dan
menyempurnakan proses penyatuan dan kebangkitan nasional yang telah
dimulai empat dasawarsa sebelumnya. Namun di lain pihak, bagi Belanda
masa revolusi sebagai suatu zaman yang merupakan kelanjutan dari masa
lampau untuk melakukan penjajahan yang menurut mereka sudah dilakukan
selama 300 tahun. Pada masa ini pulalah, hak Indonesia akan kemerdekaan
dan kedaulatan atas nama revolusi mendapatkan banyak dukungan dari
rakyat Indonesia.
Demikian
pentingnya arti pertempuran Ambarawa bagi bangsa Indonesia dalam rangka
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga meskipun pertempuran itu
berlangsung singkat (12 Desember 1945 – 15 Desember 1945)
tetapi memberikan kemenangan yang gilang-gemilang bagi Indonesia.
Dipimpin oleh Kolonel Sudirman, para pejuang berhasil memukul Sekutu
yang terdesak ke mundur Semarang.
Disamping
itu, pertempuran di Ambarawa berhasil mempengaruhi dan melemahkan
kekuatan Belanda, sehingga Belanda kesulitan dalam melakukan pertempuran
di wilayah lainnya. Berakhirnya pertempuran pada tanggal 15 Desember
1945 dengan kemenangan di pihak Indonesia tersebut kini diperingati
sebagai Hari Infanteri/hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang
Kartika. Peristiwa tersebut diabadikan dalam sebuah karya monumental,
yaitu Monumen Palagan Ambarawa yang dibangun pada tanggal 15 Desember
1974.
Dalam
pertempuran Ambarawa, memunculkan tokoh yang paling berjasa dalam upaya
mengusir Sekutu dari bumi Ambarawa yang kelak menjadi Jenderal Panglima
Besar Republik Indonesia, yaitu Kolonel Sudirman. Dalam pertempuran ini
pulalah dikenal strategi yang sangat jitu yang dapat dirumuskan dari
hasil pemikiran dan kerja keras beliau bersama para pejuang lainnya.
Strategi tersebut dikenal dengan sebutan “Strategi Supit Urang” atau dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut “Strategi Supit udang”.
Dengan kedisiplinan yang tinggi dari para pejuang yang termasuk dalam
bagian strategi Kolonel Sudirman, dan dengan didukung perencanaan yang
matang, strategi tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik sehingga
membawa kemenangan yang gilang gemilang bagi para pejuang tanah air. []
Catatan:
Menganai jalannya pertempuran, dan bagaimana skema strategi yang
digunakan Jenderal Sudirman, saya tulis dalam artikel yang lain.
Terimakasih. []
Catatan Kaki:
Lihat juga 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949 Jilid 1 halaman 34
[3]
Ibid; halaman 44, lihat juga Soemarmo, Pendudukan Jepang dan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, IKIP SEMARANG PRESS 1991 halaman 84
[5]
“Saya tidak mengatakan, bahwa saya tidak menghargai semangat
saudara-saudara. Saya mengetahui, bahwa saudara-saudara mendasarkan
usaha-usaha atas alas an yang saua hargai. Tetapi ada cara lain untuk
mencapai kepuasan hati-hati saudara itu. Saya perintahkan di sini supaya
saudara-saudara menurut perintah ini “Hentikan Pertempuran!”
[6]
Masa revolusi menurut MC. Ricklefs (1989: 317) mengacu pada suatu kisah
sentral dalam sejarah Indonesia dan merupakan unsur yang kuat di dalam
perspektif bangsa Indonesia itu sendiri. Untuk pertama kalinya, segala
sesuatu yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.
DAFTAR PUSTAKA
Mc. Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern.
Himawan Soetanto, Yogyakarta 19 Desember 1948.