Banyak pihak yang meragukan keaslian sketsa tersebut, namun banyak pengamat yang mengagungkan teori ini. Bagaimanapun, keaslian sketsa sepeda itu masih dipelihara dengan teguh oleh pengikut Profesor Augusto Marinoni, seorang ahli bahasa dan filogi. Ia dipercaya oleh Commisione Vinciana of Rome untuk menganalisis transkrip Codex Atlanticus milik Leonardo da Vinci.
Ada pula pengakuan Baron Karl van Drais asal Jerman pada tahun 1817 yang memperkenalkan Laufmashine atau sepeda berlari. Kini, masyarakat lebih mengenal sepeda itu dengan nama Draisienne. Sepeda tersebut hampir sepenuhnya terbuat dari kayu. Meski memiliki stang buat kemudi, sepeda ini tidak memiliki pedal. Jadi, pola pergerakan Draisienne sama seperti otopet atau skateboard.
Mengenal sejarah sungguh mengagumkan. Bagaimana kebudayaan manusia yang dari jaman purbakala bisa berkembang sampai sekarang, semua itu berkat hikmat yang diberikan Tuhan ke dalam otak manusia untuk berkarya. Karena Tuhan kita sendiri adalah Pencipta yang paling mengagumkan.
http://www.solverradio.com/index.php?option=com_content&view=article&id=71&catid=25
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment